https://journal.ikmedia.id/index.php/jishum/issue/feed Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora2025-12-09T00:00:00+00:00Puspita Dewiinfo.jishum@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong>Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora [</strong><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220909021197432"><strong>e-ISSN 2962-0120]</strong></a><strong> | DOI 10.57248] </strong>is intended to develop itself as a pioneer journal in social sciences and humanities. Starting from the year 2022, it publishes all papers in English and Indonesian. Areas relevant to the scope of the journal include Social Sciences, Education, Media and Communication studies, Law, Tourism, Arts and Culture, Linguistics, Literature and Philosophy.</p>https://journal.ikmedia.id/index.php/jishum/article/view/692Persepsi Masyarakat terhadap Refuse Derived Fuel dalam Konsep Sustainable Development di Kabupaten Cilacap2025-10-27T00:04:05+00:00Najla Hikmalia Dhiyaa Ulhaqnajla.hikmalia1103@mail.ugm.ac.id<p><em>Refuse Derived Fuel</em> (RDF) merupakan salah satu inovasi pengolahan sampah yang mengubah limbah padat menjadi bahan bakar alternatif ramah lingkungan. Pemerintah Kabupaten Cilacap menjadi pelopor pembangunan RDF <em>Plant</em> pertama di Indonesia yang berlokasi di Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, sebagai solusi atas peningkatan volume sampah dan keterbatasan lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi masyarakat terhadap keberadaan RDF <em>Plant</em> dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan <em>mixed methods</em> melalui kuesioner, observasi, dan wawancara dengan fokus pada tiga aspek utama, yaitu sosial, lingkungan, dan ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat umumnya memiliki persepsi positif, terutama pada aspek lingkungan karena RDF mampu mengurangi timbulan sampah. Namun demikian, masih terdapat tantangan berupa polusi bau dan keterbatasan partisipasi masyarakat secara aktif. Manfaat ekonomi lebih banyak dirasakan oleh kelompok yang terlibat langsung, seperti pekerja, pemulung, dan masyarakat sekitar RDF <em>Plant</em>, sementara kelompok lain belum memperoleh dampak signifikan. Penelitian ini menekankan pentingnya pelibatan masyarakat dan distribusi manfaat yang merata untuk menjaga keberlanjutan program RDF dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Cilacap.</p>2025-12-09T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Najla Hikmalia Dhiyaa Ulhaqhttps://journal.ikmedia.id/index.php/jishum/article/view/708Analisis Komparatif Penerjemahan Gaya Bahasa dalam Adegan Aksi Novel Bumi dan Earth Karya Tere Liye2025-11-19T00:04:41+00:00Aliffananda Dimas Agung Fawwazdifandaagufa@gmail.comRisa Fitriyanirahmatanirisa@unipi.ac.id<p>Penelitian ini menganalisis secara komparatif penerjemahan gaya bahasa dalam adegan aksi novel <em>Bumi</em> karya Tere Liye kedalam versi bahasa Inggris, <em>Earth</em>. Kajian terhadap gaya bahasa sebagai sarana ekspresif ini berlandaskan pada teori Siswono (2014) yang memperbarui konsep Keraf (2009) dalam proses alih bahasa. Kajian difokuskan pada tiga aspek gaya bahasa kunci dalam adegan aksi: (1) struktur kalimat yang menciptakan ritme dan ketegangan, (2) hiperbola yang membangun intensitas dramatis, dan (3) metafora yang memperkaya gambaran mental. Setelah tinjauan awal ini pun ditemukan aspek gaya berikutnya yaitu, (4) personifikasi yang membangun koneksi emosional. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi strategi penerjemahan yang digunakan terhadap keempat aspek tersebut dan mengevaluasi dampaknya terhadap kesetaraan naratif serta efek estetis bagi pembaca. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik analisis komparatif, yang mengonfrontasikan data kutipan adegan aksi dari teks sumber (<em>Bumi</em>) dengan terjemahannya dalam teks sasaran (<em>Earth</em>). Hasil penelitian mengungkapkan variasi strategi dan dampak yang signifikan. Struktur kalimat pendek dan repetitif umumnya dipertahankan untuk menjaga ritme dan kesan urgensi adegan. Sebaliknya, banyak hiperbola khas penulis yang mengalami peredaman, sehingga mengurangi efek dramatis dan skalanya. Sementara itu, metafora justru sering ditangani melalui adaptasi kreatif, meskipun dengan tingkat keberhasilan yang beragam dalam menangkap dan memindahkan sensasi bunyi yang spesifik. Simpulan penelitian menegaskan pentingnya kepekaan penerjemah terhadap nuansa gaya bahasa yang kompleks.</p>2025-12-09T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Aliffananda Dimas Agung Fawwazdi, Risa Fitriyanihttps://journal.ikmedia.id/index.php/jishum/article/view/709Analisis Metode Penerjemahan Gaya Hidup Sederhana dalam Buku Terjemahan A Simple Life karya Desi Anwar2025-11-19T05:47:14+00:00Siti Wariamahsitiwariyamah@gmail.comFitriani Nurhalimahfitrianinurhalimah.id@gmail.com<p>Artikel ini bertujuan menganalisis penggunaan metode dan strategi penerjemahan dalam buku <em>A Simple Life </em>karya Desi Anwar<em>. </em>Buku <em>A Simple Life </em>merupakan kumpulan esai reflektif yang membahas gaya hidup sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif untuk menganalisis makna kalimat yang mengandung gaya hidup dalam teks sumber berbahasa Inggris dan teks terjemahan berbahasa Indonesia. Landasan teori penelitian ini adalah teori metode dan strategi penerjemahan Newmark (1988). Hasil penelitian menemukan penggunaan metode penerjemahan komunikatif, semantik, dan harfiah. Untuk strategi penerjemahan yang digunakan meliputi modulasi, padanan budaya, transferensi, naturalisasi, transposisi, dan penjelasan tambahan, yang menunjukkan orientasi penerjemahan menekankan pada kewajaran bagi pembaca sasaran.</p>2025-12-09T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Siti Wariamah, Fitriani Nurhalimahhttps://journal.ikmedia.id/index.php/jishum/article/view/716Strategi Komunikasi Hotel Best Western Batang Garing dalam Pengembangan Kemitraan dengan Intansi Pemerintah di Palangkaraya2025-11-23T22:11:50+00:00Sari Fauziahsarifauziah027@gmail.comAnnisa Rizki Anandaannisaikomumpr@gmail.com<p>Dalam industri perhotelan yang kompetitif, pengelolaan komunikasi strategis menjadi kunci dalam membangun kemitraan jangka panjang dengan berbagai pemangku kepentingan. Penelitian ini secara khusus menganalisis tiga aspek utama strategi komunikasi, yaitu pola komunikasi internal dan eksternal, penggunaan media komunikasi formal dan informal, serta pengelolaan pesan dan koordinasi dalam kegiatan MICE pada Hotel Best Western Batang Garing dalam menjalin kemitraan dengan instansi pemerintah di Kota Palangka Raya. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen, penelitian menemukan bahwa hotel menerapkan strategi komunikasi yang terencana, terstruktur, dan kolaboratif. Komunikasi dua arah yang simetris, pemilihan media yang sesuai, serta konsistensi pesan terbukti meningkatkan kepercayaan dan efisiensi koordinasi. Secara teoretis, penelitian ini memperdalam kajian Komunikasi Strategis dan Komunikasi Organisasi, terutama pada konsep model komunikasi dua arah simetris dan manajemen pesan dalam hubungan publik–swasta, yang sebelumnya masih jarang diaplikasikan dalam konteks industri perhotelan daerah. Secara praktis, temuan ini memberikan rekomendasi untuk penguatan kolaborasi antara hotel dan pemerintah melalui optimalisasi saluran komunikasi dan manajemen hubungan berbasis data.</p>2025-12-09T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Sari Fauziah, Annisa Rizki Anandahttps://journal.ikmedia.id/index.php/jishum/article/view/713Representasi Alam Bawah Sadar dan Majaz dalam Lagu Qalbi Fil Madinah Karya Maher Zain2025-11-20T23:20:51+00:00Izzatin Awalia Wahidahizzatinawalia6@gmail.comLilian Andrianalilianandriana6@gmail.comDzifriya Qotrun Nadadzifriyaq@gmail.comM. Hijaj Jirjis Maulanahijajmaulana07@gmail.comAkmaliyah Akmaliyahakmaliyah@uinsdg.ac.id<p>Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk memahami bagaimana ekspresi spiritual dan emosional dalam karya musik religius diwujudkan melalui mekanisme psikologis dan perangkat kebahasaan. Lagu “Qalbi Fil Madinah” karya Maher Zain dipilih karena memuat simbol-simbol bahasa dan ungkapan religius yang menggambarkan hubungan batin manusia dengan Nabi Muhammad SAW. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis representasi alam bawah sadar melalui pendekatan psikoanalisis Sigmund Freud serta mengidentifikasi penggunaan majaz berdasarkan teori balaghah. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan analisis isi terhadap kutipan lirik lagu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika kejiwaan penyair bergerak dari dorongan emosional (id) menuju keseimbangan moral-spiritual (superego) melalui proses sublimasi, di mana rasa cinta dan kerinduan kepada Rasulullah SAW dialihkan ke dalam bentuk ibadah dan doa. Analisis majaz mengungkap dominasi isti‘ārah dan kināyah yang berfungsi memperindah makna serta memperkuat nuansa spiritual lagu. Ungkapan seperti <em>qalbī fī al-madīnah</em> dan <em>ṭāha nūr al-‘ayn</em> mencerminkan hubungan simbolik antara bahasa dan pengalaman batin. Dengan demikian, lagu ini menjadi bentuk ekspresi estetis sekaligus refleksi psikologis yang menunjukkan bagaimana bahasa kias dapat menjadi media sublimasi perasaan religius dalam karya sastra modern.</p>2025-12-09T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Izzatin Awalia Wahidah, Lilian Andriana, Dzifriya Qotrun Nada, M. Hijaj Jirjis Maulana, Akmaliyah Akmaliyahhttps://journal.ikmedia.id/index.php/jishum/article/view/660Analisis Hubungan Kualitas Penggunaan Alat Keselamatan Kerja terhadap Kinerja Kru Kapal MV Alba Samudera2025-09-05T05:51:05+00:00Dwi Lucky Sugiartidwiilucky333@gmail.comElva Febriana Anggraenyelvafe10@gmail.comMudiyantouhtmudiyanto@gmail.com<p>Kualitas penggunaan alat keselamatan kerja merupakan tingkat kemampuan kru kapal dalam menggunakan, merawat, dan mematuhi prosedur penggunaan peralatan keselamatan sesuai standar yang berlaku di kapal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kualitas penggunaan alat keselamatan kerja terhadap kinerja kru kapal MV Alba Samudera milik PT Anugerah Makmur Sejahtera. Latar belakang studi ini berangkat dari tingginya angka kecelakaan kerja di sektor maritim, yang sebagian besar disebabkan oleh kelalaian penggunaan alat pelindung diri (APD) dan minimnya penerapan budaya keselamatan. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional, data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada seluruh kru kapal sebanyak 35 responden (total sampling). Instrumen diuji validitas dan reliabilitasnya, serta dianalisis menggunakan regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS versi 25. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas penggunaan alat keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja kru kapal, dengan nilai signifikansi 0,000 dan koefisien korelasi sebesar 0,759. Sementara itu, koefisien determinasi sebesar 0,576 mengindikasikan bahwa 57,6% variasi dalam kinerja kru dapat dijelaskan oleh kualitas penggunaan APD. Temuan ini diperkuat oleh hasil uji asumsi klasik yang menyatakan bahwa model regresi memenuhi syarat normalitas, homoskedastisitas, tidak terjadi autokorelasi, dan bebas multikolinearitas. Penelitian ini menegaskan pentingnya pemahaman, pelatihan, pengawasan, dan ketersediaan alat yang layak sebagai faktor kunci dalam meningkatkan kinerja sekaligus menekan risiko kecelakaan kerja. Oleh karena itu, perusahaan disarankan untuk memperkuat program pelatihan keselamatan, inspeksi rutin alat, serta menumbuhkan budaya kerja yang berorientasi pada keselamatan. Penelitian lanjutan direkomendasikan untuk memasukkan variabel tambahan guna memperoleh analisis yang lebih menyeluruh terhadap faktor-faktor yang memengaruhi kinerja kru kapal.</p>2025-12-09T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Dwi Lucky Sugiarti, Elva Febriana Anggraeny, Mudiyantohttps://journal.ikmedia.id/index.php/jishum/article/view/714Analisis Bahasa Figuratif dalam Membangun Atmosfer Horor pada Novelet Anak The Werewolf of Fever Swamp 2025-11-20T23:22:20+00:00Deninda Cledyns Velanzadenindacv@gmail.com<p>Penelitian ini mengangkat topik tentang, bagaimana hubungan berbagai jenis bahasa figuratif dapat menjadi strategi naratif utama yang mempengaruhi imaji, emosi, dan pemahaman pembaca anak (pra-remaja) terhadap penggambaran atmosfer horor yang diambil dari dialog dan narasi di dalam salah satu karya sastra horor terkenal dalam bentuk buku novelet berjudul <em>The Werewolf of Fever Swamp</em> karya R. L. Stine. penelitian ini bertujuan mengetahui jenis-jenis bahasa figuratif apa yang banyak terdapat di novelet horor <em>“The Werewolf of Fever Swamp” </em>juga penjelasan dan fungsi tentang bagaimana jenis bahasa Figuratif tersebut dapat membangkitkan atmosfer horor bagi audiens utamanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan menggunakan teori Tarigan dan Keraf (2009) untuk menentukan jenis Bahasa figuratif di dalam novelet tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah R.L Stine (1993) membangun atmosfer horor yang sesuai bagi pembaca anak (pra remaja) Dengan adanya metafora dan simile yang digunakan untuk menciptakan gambaran visual aneh dan menyeramkan, sementara personifikasi menampilkan alam sebagai entitas yang mengancam. Selain itu, hiperbola memperkuat respons emosional pembaca, onomatopoeia menghadirkan efek bunyi yang meningkatkan ketegangan, repetisi digunakan untuk menegaskan efek kepanikan dan memberikan tekanan bagi pembaca, Selanjutnya, personifikasi menggambarkan keadaan agresif dan ‘’tidak ramahnya’’ alam sekitar, serta campuran jenis bahasa figuratif dalam satu kalimat agar kesan atmosfer horor semakin terasa dan tidak monoton. Meskipun penelitian ini tidak menilai frekuensi kemunculan gaya bahasa, analisis menunjukkan bahwa bahasa figuratif yang digunakan pengarang berfungsi secara strategis dalam membentuk pengalaman membaca yang membangkitkan ketegangan dan mempengaruhi pembaca melalui atmosfer horror yang di gambarkan namun tetap mempertahankan kesesuaian baik dalam aspek pemahaman penafsiran bahasa figuratif, gambaran mental, serta keterlibatan emosional anak (pra remaja).</p>2025-12-09T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Deninda Cledyns Velanzahttps://journal.ikmedia.id/index.php/jishum/article/view/710Code-Switching and Code-Mixing Phenomena in Indonesian-English Bilingual Conversation2025-11-19T05:48:20+00:00Lisa Febrianithafebrianithalisa@gmail.comMisyi Gusthinimisyigusthini@unipi.ac.id<p>Penelitian ini membahas mengenai fenomena <em>code-switching</em> dan <em>code-mixing</em> pada percakapan <em>bilingual</em> bahasa Indonesia dan bahasa Inggris di lingkungan kerja <em>FYC Agency</em>. Fenomena ini sering muncul pada konteks profesional sebagai bentuk dari penyesuaian komunikasi antar karyawan yang memiliki keragaman bahasa di lingkungan kerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, faktor penyebab, dan fungsi sosial serta fungsi profesional dari penggunaan <em>code-switching</em> dan <em>code-mixing</em> di dalam lingkungan kerja <em>FYC Agency.</em> Teori <em>code-switching</em> yang digunakan mengacu pada teori Poplack (1980), sedangkan <strong>teori <em>code-mixing</em> mengacu pada teori Muysken (2000)</strong>). Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Data penelitian diperoleh dari observasi, wawancara secara semi terstruktur, dan dokumentasi percakapan kerja. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa yang paling banyak muncul dalam interaksi karyawan adalah <em>code-mixing</em>, yang dimana lebih dominan dalam bentuk <em>insertion. </em>Hal ini dipengaruhi oleh kebutuhan karyawan dalam menggunakan istilah teknis yang berorientasi global. Selain itu, praktik <em>code-switching</em> ditemukan meskipun dalam frekuensi yang lebih rendah. Secara fungsional, keduanya memiliki peran dalam mempermudah penyampaian intruksi antar divisi atau karyawan, mempercepat proses kerja, dapat memperkuat profesionalitas dalam bekerja, serta dapat menjaga kedekatan antar karyawan. Melalui penelitian ini, diperoleh pemahaman yang lebih mendalam dalam praktik <em>code-switching</em> ataupun <em>code-mixing</em> dalam konteks profesional.</p>2025-12-09T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Lisa Febrianitha, Misyi Gusthinihttps://journal.ikmedia.id/index.php/jishum/article/view/718Neoliberalisme Homo Ekonomikus: Budaya Konsumersime Indonesia sebagai Bentuk Pendisiplinan Kapitalisme2025-11-23T22:10:25+00:00Rian Katami Sitepuriankatamisitepu@gmail.com<p>Kapitalisme sekarang dicirikan dengan adanya praktik kekuasaan monopoli untuk korporasi untuk mempertahankan permintaan konsumen melalui media. Sedangkan media, berperan penting dalam sistem kapitalisme dengan cara mempromosikan budaya konsumerisme. Penelitian ini mengkaji bagaimana budaya konsumerisme di Indonesia menjadi manifestasi pendisiplinan kapitalisme menggunakan genealogi Foucault untuk melihat <em>power/knowledge</em> dalam membentuk subjektivitas <em>homo economicus</em> melalui budaya konsumerisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode genealogi Foucault melalui analisis konten terhadap dokumen kebijakan, kampanye pemasaran digital, iklan <em>e-commerce</em>, serta narasi konsumsi pada media sosial Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme digital tidak hanya mendorong perilaku konsumtif, tetapi juga mengonstruksi individu sebagai homo economicus yang nilainya ditentukan melalui data, aktivitas digital, dan kapasitasnya sebagai komoditas. Konsumerisme digital pada akhirnya memperkuat hierarki sosial-ekonomi, menormalisasi ketergantunga n pada konsumsi sebagai penanda status, serta menjadi instrumen kultural yang memastikan beroperasinya rasionalitas neoliberal dalam kehidupan sehari-hari.</p>2025-12-09T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Rian Katami Sitepuhttps://journal.ikmedia.id/index.php/jishum/article/view/664 Persepsi Kesiapan Alat Keselamatan: Studi Kasus KM Sabuk Nusantara 96 Berdasarkan Solas Chapter III2025-09-09T20:27:32+00:00Eugenne Gladwin Reinhardeugennereinhard52@gmail.comKuncowati Anggraenykuncowati@hangtuah.ac.idDeddy Kristiawandedy.kristiawan@hangtuah.ac.id<p>The perception of safety equipment readiness refers to the crew’s assessment of the condition, availability, and functionality of safety equipment on board, as well as their confidence that such equipment is reliable and ready to be used in emergency situations. This perception encompasses physical aspects, such as completeness and operational feasibility of the equipment, as well as psychological aspects, namely the crew’s confidence in the effectiveness of the equipment based on their experience, training, and understanding of SOLAS Chapter III procedures. This study aims to examine the perception of the crew of KM Sabuk Nusantara 96 regarding the safety equipment regulated under SOLAS Chapter III and to analyze their preparedness in responding to emergency situations. This qualitative research employs semi-structured interviews, observation, and document analysis involving six crew members with different roles. The findings indicate a generally positive perception of equipment completeness; however, variations in understanding and practical experience are evident among the crew. Senior crew members demonstrate a strong grasp of emergency procedures, while newer crew members require further training. The implementation of SOLAS Chapter III on this vessel faces operational challenges, including logistical constraints and limited access to training in remote areas. The study recommends the enhancement of intensive and scheduled training programs, improved access to maritime safety training, the development of monitoring and evaluation systems, and the strengthening of safety culture on board. These findings provide important implications for the development of maritime safety policies for Indonesia’s pioneer vessels.</p>2025-12-09T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Eugenne Gladwin Reinhard, Kuncowati Anggraeny, Deddy Kristiawanhttps://journal.ikmedia.id/index.php/jishum/article/view/635Pengaturan Kepailitan BUMN yang Melayani Kepentingan Umum2025-11-19T00:00:45+00:00Gema Akhmad Muzakirgemaakhmad@ugr.ac.id<p>Pengaturan kepailitan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melayani kepentingan umum merupakan isu hukum yang kompleks dan memerlukan keseimbangan antara perlindungan kepentingan publik serta prinsip-prinsip kepailitan. Artikel konseptual ini membahas kerangka hukum yang mengatur kepailitan BUMN dalam perspektif regulasi nasional dan implementasinya dalam praktik. Dengan menggunakan pendekatan normatif dan analisis yuridis, artikel ini mengkaji status hukum BUMN yang berfungsi sebagai penyedia layanan publik, batasan kepailitan bagi entitas tersebut, serta dampaknya terhadap keberlanjutan layanan yang diberikan kepada masyarakat. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat ambiguitas dalam peraturan mengenai kepailitan BUMN yang menjalankan fungsi pelayanan publik, sehingga diperlukan reformulasi kebijakan yang lebih jelas untuk memastikan keseimbangan antara kepentingan negara, kreditor, dan masyarakat luas. Oleh karena itu, diperlukan harmonisasi regulasi guna menciptakan kepastian hukum dalam implementasi kepailitan BUMN yang tetap menjaga keberlanjutan pelayanan publik.</p>2025-12-09T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Gema Akhmad Muzakirhttps://journal.ikmedia.id/index.php/jishum/article/view/703Pengelolaan Sampah Untuk Menunjang Smart Environment Sebagai Unsur Smart City2025-11-16T22:37:52+00:00Femila Aprilinafemilaaprilina5@gmail.comErna Rochanarochana@gmail.comUsman RaidarRaidar@gmail.com<p>The rapid urbanization in Bandar Lampung City has led to a significant increase in waste volume, reaching 850 tons per day, driven by population growth, air pollution, and limited green spaces. This situation poses serious environmental challenges, including pollution and health risks, making effective waste management crucial for supporting the Smart Environment concept as part of Smart City initiatives that integrate technology for sustainable urban development. The urgency of this topic lies in the need to address unsustainable waste practices that threaten ecological balance and quality of life, while its significance is evident in contributing to global sustainability goals and enhancing urban resilience. This study aims to analyze factors increasing waste volume, challenges in sustainable waste management implementation, and government policies supporting Smart Environment. The research employs a descriptive qualitative approach. Data collection involved in-depth interviews with key informants from the Environmental Agency, field observations, and document analysis. Data analysis followed Miles and Huberman's model, including data reduction, display, and conclusion drawing, with triangulation for validity. Findings reveal that waste volume increases due to population growth, low public awareness of 3R practices, inadequate infrastructure like overcapacity landfills, and impulsive consumption patterns. Implementation challenges include low community participation, insufficient infrastructure, and funding issues. Government policies, such as Sanitary Landfills, Waste-to-Energy Plants (PLTS), and Waste Banks, support Smart Environment dimensions like resource management and sustainable urban planning. The study recommends infrastructure investment, continuous education, and cross-sector collaboration for environmental sustainability in the Smart City context.</p> <p> </p>2025-12-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Femila Aprilina, Erna Rochana, Usman Raidarhttps://journal.ikmedia.id/index.php/jishum/article/view/736Pemikiran Ulama Nusantara Tentang Penguatan Pemikiran Nilai-Nilai Islam Rahmatan Lil‘Alamin Yang Berkemajuan2025-12-07T06:41:50+00:00Muhammad Ryja Baihaqimuhammad.ryja.baihaqi@mhs.unj.ac.idDevita Hendriyantidevita.hendriyanti@mhs.unj.ac.idGirllis Nurrukhyati Ramdanis Sadiyahgrlisnrrmdniss@gmail.comAbdul Fadhilabdul_fadhil@unj.ac.id<p>This article examines the intellectual contributions of Nusantara scholars in strengthening the values of Islam rahmatan lil ‘alamin that are progressive, serving as a response to social and cultural dynamics alongside the challenges of modernity, by highlighting how Nusantara scholars have formulated a moderate, inclusive concept of Islam oriented toward universal welfare through the integration of religious texts, local traditions, and global contexts. The research methodology employed encompasses comprehensive literature review and critical analysis of classical and contemporary works by prominent Nusantara scholars, including KH. Hasyim Asy'ari, KH. Ahmad Dahlan, Buya Hamka, and other influential figures who pioneered progressive Islamic thought in the archipelago, with an analytical framework that integrates historical contextualization, theological interpretation, and socio-cultural examination to understand the evolution of moderate Islamic discourse in Nusantara. Through systematic documentation of scholarly methodologies such as al-mu'āmalāt bi al-'urf, al-maqāṣid al-syarī'ah, al-qiyās al-mutassil, and al-ijtihād al-inklusif- integratif, this study reveals the sophisticated intellectual mechanisms employed by Nusantara scholars in responding to contemporary challenges while maintaining doctrinal authenticity. This research identifies strategic approaches for strengthening these values in contemporary society through humanistic education, cultural engagement, institutional reinforcement, and digital literacy, thereby affirming that Nusantara scholars' intellectual legacy provides a viable framework for addressing global civilizational challenges through a paradigm of Islam that is simultaneously authentic, progressive, and universally beneficial.</p>2025-12-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Muhammad Ryja Baihaqi, Devita Hendriyanti, Girllis Nurrukhyati Ramdanis Sadiyah, Abdul Fadhil