Implementasi Green Supply Chain Management di PT. Narmada Awet Muda (Studi Kasus Pada PT. Narmada Awet Muda)
Implementasi Green Supply Chain Management di PT. Narmada Awet Muda
DOI:
https://doi.org/10.57248/jishum.v1i1.10Keywords:
PT. Narmada Awet Muda, Green Supply Chain Management, Dampak lingkungan, Pemasok, Polusi, Limbah Produksi, Deskriminasi.Abstract
Penelitian ini pada dasarnya dilakukakan untuk mengetahui bagaimana penerapan green supply chain management. Objek penelitian ini adalah PT. Narmada Awet Muda. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis konten dan analisis deskriptif. PT. Narmada Awet Muda (NAM) merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang terbesar di Pulau Lombok. Produk yang didistribusikan oleh perusahaan berupa air minum dalam kemasan dan galon. Pada proses pendistibusiannya, NAM memiliki 5 distributor utama. Diantaranya: PT. Distribusi Air Narmada yang mencakup pengiriman ke wilayah kodya Mataram; UD. Bina Harta melakukan pengiriman ke wilayah Lombok Barat dan Bali; UD. Fortuna mencakup pengiriman ke wilayah Lombok Tengah dan Lombok Timur. Batasan penelitian ini hanya mencakup pengiriman ke wilayah kodya Mataram yang masuk ke kategori pelanggan hotel, restaurant dan kafe (HOREKA) yang dilakukan oleh PT. Distribusi Air Narmada. Perusahaan melakukan pendistribusian barang ke pelanggan tersebut menggunakan dua kendaraan dengan jenis colt diesel engkel (CDE) yang berkapasitas maksimum 2,5 ton. Aktivitas dari PT. Narmada Awet Muda dapat menimbulkan dampak bagi lingkungan dan kehidupan sosial disekitar perusahaan seperti polusi, limbah produksi dan deskriminasi. Setiap tahun, unit bisnis PT. Narmada Awet Muda mengembangakan rencana bisnis mereka berdasarkan produksi, jasa kontrak, dengan menggunakan pasokan bahan-bahan dari para pemasok untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Masalah kelestarian lingkungan hidup telah menjadi isu yang paling rumit yang dihadapi makhluk hidup. Dampak lingkungan terbesar sebuah gula dihasilkan oleh proses manufaktur, distribusi serta penggunaan akhir oleh konsumen.