Mengenang Kebijakan BJ Habibie Dalam Lepasnya Timor Leste dari Indonesia

Authors

  • Indiana Ngenget Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta
  • Indra Jaya Universitas Esa Unggul

DOI:

https://doi.org/10.57248/jishum.v1i3.141

Keywords:

Kebijakan BJ Habibie, Timor Leste, Hak Asasi Manusia, referandum

Abstract

Artikel ini menganalisis faktor-faktor yang mendasari kebijakan politik B.J. Habibie dalam lepasnya Timor Leste dari Indonesia tahun1999. Metode penelitian ini kualitatif dengan sifat penelitian deskriptif analisis. Hasil penelitian, dari sejarah politik terdapat perbedaan pandangan mengenai perspektif integrasi dan aneksasi dari pemerintah Indonesia dan masyarakat Timor Leste yang menolak Indonesia. Masuknya Indonesia ke wilayah ini berawal dari kegagalan proses dekolonisasi oleh Portugal. Negara-negara Barat khawatir melihat perkembangan partai politik (Fretilin) yang mempunyai faham komunis akan mengancam Kawasan ini, sehingga Indonesia didorong untuk masuk ke daerah ini. Indonesia berkuasa di Timur Leste selama 23 tahun, persoalan politik daerah ini tidak pernah tuntas. Segala upaya telah dilakukan pemerintah Indonesia baik berupa pembangunan fisik dan sosial budaya, namun tidak mampu mempengaruhi hati rakyat Timor Leste, yang tetap menolak Indonesia. Ketika konstelasi politik internasional telah berubah secara dramatis, dari konteks perang dingin (Komunisme) ke isu-isu yang lebih lunak seperti hak asasi manusia atau demokratisasi. Perubahan konstelasi politik internasional, negara-negara Barat yang sebelumnya mendukung integrasi wilayah Timor Leste ke Indonesia, akhirnya berbalik arah. Bersama pihak anti integrasi di Timor Leste, mereka menjadi kekuatan besar dalam menekan dan menyalahkan kekuasaan pemerintah Indonesia. Pada sisi lain, PBB tetap konsisten tidak mengakui kedaulatan Indonesia di wilayah ini.  Ketika B.J. Habibie menggantikan Soeharto, terjadi eforia reformasi dan menghadapi kenyataan persoalan Timor Timur telah menjadi beban bagi Indonesia.  B.J. Habibie memiliki pandangan yang berbeda dengan pendahulunya dalam melihat kompleksitas masalah Timor Leste dan akhirnya mengeluarkan kebijakan politik sebagai solusi yang komprehensif. Kesimpulan kebijakan politik pemerintahan B.J Habibie mengenai dua opsi referendum (jajak pendapat) yang menyebabkan lepasnya Timor Leste dari wilayah Indonesia, memiliki keterkaitan dengan faktor sejarah politik, dimensi lokal, kekuasaan dengan militeristik, permasalahan HAM, serta tekanan politik internasional.

Downloads

Published

2023-03-15

How to Cite

Ngenget, I., & Jaya, I. (2023). Mengenang Kebijakan BJ Habibie Dalam Lepasnya Timor Leste dari Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 1(3), 710–716. https://doi.org/10.57248/jishum.v1i3.141