Persepsi Masyarakat terhadap Refuse Derived Fuel dalam Konsep Sustainable Development di Kabupaten Cilacap
DOI:
https://doi.org/10.57248/jishum.v4i2.692Keywords:
Refuse Derived Fuel (RDF), persepsi masyarakat, pembangunan berkelanjutan, Pengolahan sampah.Abstract
Refuse Derived Fuel (RDF) merupakan salah satu inovasi pengolahan sampah yang mengubah limbah padat menjadi bahan bakar alternatif ramah lingkungan. Pemerintah Kabupaten Cilacap menjadi pelopor pembangunan RDF Plant pertama di Indonesia yang berlokasi di Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, sebagai solusi atas peningkatan volume sampah dan keterbatasan lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi masyarakat terhadap keberadaan RDF Plant dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan mixed methods melalui kuesioner, observasi, dan wawancara dengan fokus pada tiga aspek utama, yaitu sosial, lingkungan, dan ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat umumnya memiliki persepsi positif, terutama pada aspek lingkungan karena RDF mampu mengurangi timbulan sampah. Namun demikian, masih terdapat tantangan berupa polusi bau dan keterbatasan partisipasi masyarakat secara aktif. Manfaat ekonomi lebih banyak dirasakan oleh kelompok yang terlibat langsung, seperti pekerja, pemulung, dan masyarakat sekitar RDF Plant, sementara kelompok lain belum memperoleh dampak signifikan. Penelitian ini menekankan pentingnya pelibatan masyarakat dan distribusi manfaat yang merata untuk menjaga keberlanjutan program RDF dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Cilacap.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Najla Hikmalia Dhiyaa Ulhaq

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


