Moderasi Beragama Dalam Pandangan Hinduisme Jawa Barat
Studi di Pura Wira Satya Dharma Bandung
DOI:
https://doi.org/10.57248/jishum.v1i3.89Keywords:
Moderasi beragama, toleransi, adil, eksklusif, ekstremAbstract
Makalah ini bertujuan untuk membahas model Moderasi Beragama berdasarkan ajaran Hinduisme Jawa Barat yang dipresentasikan oleh masyarakat Pura Satya Dharma Bandung. Untuk mendapatkan data terkait pertanyaan penelitian tersebut, makalah ini menggunakan metode wawancara dan observasi langsung. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, makalah ini menyimpulkan bahwa Moderasi Beragama sebagaimana dipraktikkan di Pura Satya Dharma Bandung berlandaskan ajaran Tri Hita Karana dan Twam Asi; Kedua ajaran ini sejatinya mengacu pada hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam semesta atau lingkungan, serta hubungan manusia dengan manusia lain. Adapun relevansinya pada model Moderasi Beragama adalah oleh karena Moderasi Beragama merupakan suatu cara pandang atau konsep dalam beragama guna menciptakan sikap toleran dan tenggang rasa dengan berlandaskan keadilan dan keseimbangan dengan upaya mengajak para pemeluk agama untuk selalu mengambil posisi tengah dalam bertindak, tidak tertutup terhadap agama lain, serta membuka tangan secara lebar bagi seluruh umat beragama. Pada dasarnya, konsep moderasi beragama ini muncul sebagai salah satu solusi atas berbagai macam pertikaian yang kerap terjadi antarumat beragama, sehingga menimbulkan ketidakharmonisan dan meruntuhkan kedamaian. Meskipun kenyataannya, konflik sosial antarumat beragama ini tidak hanya disebabkan oleh masalah keagamaan, namun juga karena masalah politik, budaya, suku, dan lain sebagainya. Dengan demikian, berbagai macam agama yang ada tentu akan memberikan pandangan yang berbeda-beda terhadap konsep moderasi tersebut, termasuk Hinduisme yang sejatinya kaya akan ajaran norma dan perilaku. Berkaitan dengan hal tersebut, makalah ini akan mendiskusikan pandangan dan sikap Hinduisme umat Pura Satya Dharma Bandung terhadap moderasi beragama dengan sejumlah argumentasi dan konsep ajaran yang mendukung.