ChatGPT sebagai Alat Penerjemahan AI untuk Puisi 'Hope is the Thing with Feathers'
Perbandingan dengan Penerjemahan Manusia
DOI:
https://doi.org/10.57248/jishum.v3i4.589Keywords:
ChatGPT, penerjemahan sastra, kecerdasan buatan, penerjemah manusia, puisiAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan ChatGPT sebagai alat penerjemahan berbasis kecerdasan buatan (AI) dalam menerjemahkan puisi, serta membandingkannya dengan hasil terjemahan manusia. Objek kajian berupa puisi “Hope is the Thing with Feathers” karya Emily Dickinson, dengan terjemahan AI dihasilkan oleh ChatGPT (versi Mei 2024) dan terjemahan manusia diwakili oleh puisi “Asa” karya Abdul Mukhid sebagai interpretasi puitis berbahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi komparatif. Analisis difokuskan pada aspek linguistik dan stilistika, termasuk akurasi makna, pemilihan diksi, gaya bahasa, serta kemampuan mempertahankan nuansa puitis dan emosi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun ChatGPT menghasilkan terjemahan yang jelas dan terstruktur, hasil terjemahan cenderung bersifat literal dan kurang dalam menyampaikan kedalaman makna dan unsur estetik puisi. Sementara itu, penerjemah manusia menunjukkan kemampuan menafsirkan metafora, emosi, dan ritme puisi secara lebih ekspresif dan kontekstual. Temuan ini menegaskan pentingnya peran manusia dalam penerjemahan karya sastra, terutama sebagai kurator dan penyunting hasil terjemahan AI. Kombinasi antara teknologi dan intuisi manusia menjadi kunci dalam menghasilkan terjemahan sastra yang tidak hanya akurat secara bahasa, tetapi juga bermakna secara artistik.